Langkah-langkah Keyword Research untuk Menaikkan Ranking Website

Magister Ilmu Komunikasi BINUS Graduate Program menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Search Engine Optimization (SEO) 101: Why, What, How” pada Kamis (8/10). Muhammad Ilman Akbar, S.Kom., M. Sn. selaku Digital Marketing Lead dari Glints dan SEO Trainer & Consultant hadir sebagai pembicara dalam sesi Guest Lecture ini.

Dalam sesinya Ilman berbagi banyak hal penting terkait penggunaan SEO yang tepat untuk menaikkan ranking website. Ada beberapa cara yang dibagikan oleh Ilman, salah satunya yang terpenting adalah langkah-langkah melakukan keyword research untuk kebutuhan optimasi konten website. Berikut langkah-langkahnya:

Ketahui perbedaan tipe keyword

Pastikan Anda mengetahui terlebih dulu bahwa ada tiga tipe keyword dalam dunia SEO. Tipe-tipe keyword ini dibedakan berdasarkan pengguna search engine itu sendiri. Pertama tipe keyword informational, di mana pengguna menggunakan keyword tertentu untuk mencari informasi. Di sini pengguna dianggap tidak mengetahui atau mengenal brand serta produk dari website Anda.

Kedua, tipe keyword transactional. Keyword yang digunakan oleh pengguna dengan tujuan untuk melakukan pengunduhan atau pembelian produk tertentu. Namun, pengguna juga belum mengetahui atau mengenal brand dan produk Anda.

Ketiga, tipe keyword navigational. Di sini, pengguna sudah tahu apa yang hendak ia cari di search engine dan hendak menuju ke laman tertentu. Ini berarti pengguna keyword juga sudah tahu atau mengenal brand serta produk website Anda, sehingga keyword yang dimasukkan pun cenderung spesifik.

Setelah mengetahui ketiga tipe keyword tersebut, Anda tinggal menjalankan proses berpikir untuk optimasi website. Proses berpikir ini termasuk mengidentifikasi seed keywords, mencari tahu search volume keyword, serta memutuskan mana yang akan digunakan sebagai keyword utama. Keyword utama ini adalah keyword dengan search volume dan relevansi yang tinggi dengan bisnis Anda.

Cari seed keyword

Untuk memulai mencari seed keyword, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Pertama, pastikan Anda paham betul apa yang ditawarkan oleh bisnis Anda di laman website Anda. Dengan kata lain, “Apa yang hendak dijual?” Dengan begini, Anda dapat memilih topik yang relevan, dan membuat pencarian seed keyword jadi lebih mudah.

Kedua, periksa target pasar dari website Anda. Posisikan diri Anda pada posisi target pasar Anda. Tujuannya adalah untuk mencari tahu kebutuhan pasar yang dapat dijawab dengan konten serta produk yang dijual di website Anda sendiri.

Ketiga, jangan berpikir rumit. Saat melakukan pencarian seed keyword, berusahalah tetap berpikir sederhana. Berpikir dari sudut pandang orang yang hendak mencari informasi tertentu di search engine yang dapat mengarahkannya ke laman website Anda.

Terakhir, gunakan Google dalam mode incognito untuk memeriksa keyword tersebut. Apabila keyword tersebut sesuai dengan target konten Anda, juga dipakai oleh kompetitor, lalu related keyword-nya masih relevan dengan website Anda, maka Anda sudah mendapat keyword yang sesuai.

Cari search volume dan related keywords

Untuk mencari search volume dan related keywords, pastikan Anda lakukan pembaruan secara berkala. Bisa dilakukan setiap sebulan sekali. Terutama untuk keyword yang berpotensi paling sering digunakan pada konten website Anda.

Tools yang dapat Anda gunakan contohnya adalah Ubersuggest. Ubersuggest memiliki layanan akses gratis dengan batasan jumlah keyword yang bisa dicek per harinya. Tools lainnya yang bisa Anda manfaatkan juga adalah Ahrefs Keyword Generator.

Lebih baik short tail atau long tail?

Short tail keyword ini merujuk pada keyword yang lebih singkat. Biasanya hanya terdiri dari satu hingga dua kata saja. Sementara long tail keyword biasanya jauh lebih panjang dan merupakan turunan dari short tail keyword. Biasanya terdiri hingga tiga sampai empat kata dengan konteks yang lebih spesifik tentunya.

Short tail keyword memiliki tingkat kompetisi yang sangat tinggi. Ini karena peluang penggunaannya di laman website lainnya yang tentunya sudah sangat banyak pula. Dengan kata lain, short tail keyword cenderung lebih riskan dan bisa saja tidak membawa website teroptimasi ke posisi lebih tinggi di search engine.

Sebaliknya long tail keyword dengan frasa yang lebih jelas memiliki tingkat kompetisi yang jauh lebih rendah daripada short tail. Ditambah lagi probabilitas konversinya juga jauh lebih tinggi. Ini berarti kemungkinan search engine akan merujuk pada konten website dengan long tail keyword akan semakin tinggi pula.

Whatsapp