BINUS HADIRKAN 3.027 LULUSAN UNTUK BANGSA
Tepat pada tanggal 1 Agustus 2017 kemarin, BINUS melantik 3.027 wisudawan dan wisudawati di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, yang merupakan acara wisuda yang ke 56. Acara wisuda ini dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.00-11.00, sesi kedua dimulai pukul 12.30 – 15.00 dan sesi ketiga dimulai pukul 15.45 sampai 18.15.
Dalam pidato Prof. Harjanto Prabowo, MM, Rektor BINUS UNIVERSITY mengungkapkan kebanggaan kepada wisudawan dan wisudawati yang telah lulus hari itu. “Kami percaya bahwa alumni BINUS University bisa berkontribusi di komunitas global, menjadi leader yang kompeten di masa depan, dan membuat perubahan serta inovasi untuk perkembangan negara maupun dunia agar menjadi lebih baik”
Dalam wisuda yang ke 56 ini, BINUS berhasil meluluskan 51 wisudawan dengan predikat Suma Cumlaude, dan tiga diantaranya berhasil meraih IPK sempurna yaitu 4,00. dan meraih penghargaan BINUSIAN Award of Excellence.
Dari total 3.027 lulusan, 77 % dari mereka sudah bekerja. 36 % lulusan saat ini bekerja di perusahaan global, atau perusahaan internasional, dan 16% nya berhasil menjadi entrepreneur. Wisudawan termuda ada di umur 19 untuk strata 1, 22 tahun untuk S2, dan 32 tahun untuk S3. Selain itu wisudawan tertua ada di umur 52 tahun untuk S1, 58 tahun untuk S2, dan 50 tahun untuk S3.
Rektor berharap keberhasilan semua wisudawan dan wisudawati yang dirayakan pada hari ini merupakan awal dari perjalanan panjang dalam mengarungi lautan karier dan kehidupan. Masih sangat banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi; janganlah berhenti untuk terus berjuang menghadapi semua tantangan tersebut.
Berbekalkan pengetahuan, ketrampilan, budaya belajar, semangat tidak kenal menyerah, dan motivasi tinggi, Rektor percaya bahwa semua BINUSIAN semua dapat selalu meraih kesuksesan dalam mengejar karier dan cita-cita.
“Jangan berhenti untuk terus belajar, tingkatkan terus segala pengetahuan dan kemampuan Anda, apalagi pada saat ini, Indonesia telah memasuki era baru dalam perekonomian global yang kita sebut dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sebagai sebuah integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, yang penuh tantangan dan sekaligus peluang besar ini. Oleh karena itu, tiba saatnya untuk memaksimalkan inovasi, kreatifitas dan produktivitas daripada hanya sekadar membanggakan kekayaan alam tapi tidak mengolahnya dengan bijaksana.” Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM. (GAN)