Cara Kerja dan Komponen Internet of Things yang Jarang Orang Tahu

Kebutuhan internet yang terus meningkat dari generasi ke generasi menyebabkan kemajuan teknologi yang cukup signifikan. Jika sebelumnya Anda harus bergerak untuk menyalakan atau menggunakan teknologi di rumah, kini Anda bisa mengontrol semuanya dari satu perangkat saja, yakni dari smartphone. Bagaimana bisa? Semua menjadi mungkin berkat inovasi Internet of Things (IoT).

Pembahasan mengenai IoT serta cara kerjanya disampaikan oleh Dr. Ir. Lukas, MAI. CISA, Co-Founder dan Chairman dari Indonesia AI Society, dalam sesi Guest Lecture Magister Teknik Informatika BINUS Graduate Program bertajuk “IoT Security Challenges” yang diselenggarakan secara online para Rabu (7/10). Selengkapnya, Dr. Lukas menjelaskan mengenai cara kerja serta komponen yang dibutuhkan IoT. Berikut penjelasan lengkapnya.

Cara kerja IoT

Secara sederhana, konsep dari IoT sendiri adalah menghubungkan mesin dengan mesin lainnya. Manusia hanya berperan untuk memonitor dan mengawasi cara kerja IoT secara berkala, bukan secara terus-menerus. Dalam cara kerja IoT, setidaknya ada 3 hal yang harus ada, yakni perangkat, konektivitas internet, dan cloud data center.

Pertama dimulai dengan sensor dalam perangkat IoT yang mengumpulkan data dan bereaksi berdasarkan data yang terkumpul. Sensor dalam perangkat IoT bisa mengenali perubahan temperatur, suara, sentuhan, dan lain sebagainya. Kemudian, data yang terkumpul akan dikirimkan menggunakan koneksi internet menuju cloud data center.

Setiap fitur dalam perangkat IoT memerlukan kapasitas energi, ketentuan jarak, serta bandwidth yang berbeda-beda. Jadi, sangat krusial untuk memiliki konektivitas internet yang stabil demi bisa mengaplikasikan teknologi IoT dengan optimal.

Selanjutnya, data akan diproses oleh software. Proses ini cukup krusial karena akan menentukan reaksi dari perangkat. Semisal Anda menggunakan sistem keamanan rumah berbasis IoT, data seperti adanya pergerakan objek asing akan diproses dan software dapat menentukan tindakan seperti apa yang perlu dilakukan. Misalnya dengan mengirimkan notifikasi ke smartphone pemilik rumah atau langsung membunyikan alarm.

Komponen IoT

Setelah melihat cara kerja dari IoT, saatnya untuk mengenal komponen-komponen penting dalam teknologi IoT. Apa saja kira-kira? Sehubungan dengan cara kerja IoT, komponen-komponen yang dibutuhkan yakni sensor/actuators, perangkat IoT, IoT gateway, dan IoT backend.

Sensor ini sebenarnya menjadi pembeda utama antara perangkat IoT dengan perangkat elektronik lainnya karena mampu mengubah jaringan pasif menjadi sistem aktif yang bebas untuk diintegrasikan ke perangkat lainnya. Sementara itu, sensor pun terhubung dengan perangkat IoT.

Umumnya, sebuah perangkat IoT bisa memiliki lebih dari satu sensor, tergantung dengan pemakaian. Tanpa adanya perangkat, jelas user atau pengguna tidak bisa melaksanakan fitur-fitur dari IoT, dan sensor pun tidak bisa menerima request atau mengendalikan perangkat.

Lalu, IoT gateway berfungsi untuk menghubungkan sensor dan perangkat dengan internet melalui penggunaan infrastruktur cloud. Terakhir adalah IoT backend yang memiliki beberapa fungsi sekaligus, menjadikannya sebagai komponen integral dalam IoT. Salah satu fungsi utama dari IoT backend di antaranya adalah menyimpan dan memproses data.

Selebihnya, IoT sendiri memiliki beberapa layer atau dikenal dengan technology architecture yang mencakup 4 level berbeda, dimulai dari level fisik (hardware) sampai end-user. Berikut penjelasan lengkapnya.

Level fisik

Dalam penggunaan IoT, hardware yang berukuran lebih kecil merupakan hardware yang lebih laris di pasaran karena pengguna memang lebih menyukai bentuk perangkat yang praktis. Selain itu, produksi hardware yang berukuran compact juga tentunya lebih cost-effective. Beberapa komponen yang masuk dalam level fisik di antaranya adalah sensor/actuators, processor, device operating system, serta perangkat.

Level komunikasi

Level komunikasi berhubungan dengan jaringan internet. Di dalamnya, terdapat data link protocols, network/transport protocols, serta session protocols. Data link protocols mencakup range dan bandwidth, mulai dari short range-long bandwidth sampai long range-high bandwidth. Sementara network/transport protocols contohnya seperti IPv4 dan IPv6. Terakhir, session protocols meliputi MQTT, FTP, dan SSH.

Level sistem

Level sistem ini meliputi backend, IoT platform (middleware, database, processing/analytics, network/device management) serta komponen presentasi atau visualisasi. Bisa dikatakan bahwa level sistem mencakup kebutuhan software dari IoT.

Level pengguna

Di level pengguna, dibagi lagi menjadi dua kategori, yakni konsumen dan bisnis. Apa saja yang termasuk dalam IoT konsumen? Contohnya seperti aplikasi IoT di rumah untuk menunjang gaya hidup, IoT untuk fasilitas kesehatan, serta IoT untuk mobilitas. IoT bisnis meliputi IoT dalam ritel, industri, infrastruktur publik, energi, serta layanan umum.

Whatsapp