Ford Lumban Gaol: S3 di DCS Sulit? Tidak Seseram Itu, Kok!
Akhir-akhir ini, computer science atau ilmu komputer sedang ramai diperbincangkan. Bidang keilmuan yang satu ini dianggap sebagai sebuah bekal yang menjanjikan untuk menghadapi perubahan zaman. Banyak yang kemudian tertarik untuk mengambil jurusan ilmu komputer, namun masih merasa ragu.
Untuk menjawab keraguan tersebut, BINUSPODCAST telah mengundang Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom. yang merupakan Head Department of Doctor of Computer Science BINUS University. Beliau menjelaskan tentang computer science serta dampaknya terhadap kehidupan. Mari simak bersama!
Dari Praktisi Menjadi Akademisi
Selama menjalani studi sarjana, Pak Ford tidak pernah membayangkan untuk meniti karier sebagai seorang akademisi. Bahkan, jurusan yang diambil bukanlah computer science atau ilmu komputer. Kala itu, beliau mengambil justru mengambil jurusan Matematika Universitas Indonesia.
Pada semester akhir, Pak Ford mulai mencoba bekerja di bidang coding. Selepas sarjana, beliau juga meniti karier dalam bidang yang sama. Hanya saja, ia kemudian mendapatkan tawaran pekerjaan yang berhubungan dengan computer science. Setelah malang melintang sebagai seorang praktisi di dunia komputer, Pak Ford pada akhirnya banting setir menjadi akademisi dan bergabung dengan BINUS University.
Kontribusi Computer Science untuk Masyarakat
Dari perjalanan Pak Ford mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa harus computer science? Bukankah sebelum seperti sekarang, pemahaman mengenai komputer masih terbatas pada alat saja? Komputer sebagai sebuah teknologi masih terbatas pada sistem finansial serta payroll perusahaan.
Ternyata, cakupan computer science sangatlah luas. Kini pemanfaatan ilmu komputer bahkan terasa di berbagai sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor kesehatan. Kini, rumah sakit memanfaatkan teknologi komputer untuk menyimpan rekam medis para pasien. Contoh lainnya datang dari sektor pertanian. Ilmu komputer bisa dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi pada tumbuhan, bahkan memprediksi waktu panen dengan akurat.
Computer Science Sulit?
Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda saat mendengar tentang computer science atau ilmu komputer? Mungkin yang langsung terbayang adalah deretan orang-orang yang duduk menghadap layar komputer dan serius mengamati angka-angka. Bayangan tersebut memang tidak sepenuhnya salah karena memang ada kalanya mereka yang bergerak di bidang ilmu komputer melakukan hal tersebut. Walau begitu, sebenarnya computer science tidak sekaku itu.
Justru sebaliknya, computer science merupakan suatu ilmu yang aplikatif, sehingga mudah diterapkan di berbagai sektor kehidupan. Selain itu, sekarang ini computer science telah menjadi semacam “backbone” yang mendukung operasional berbagai jenis industri.
Program Doctor of Computer Science BINUS University berusaha menerapkan hal tersebut. Terbukti, sekitar 40-45% mahasiswa justru tidak memiliki background pendidikan yang linier dengan computer science. Hanya saja, mereka memang praktisi yang pekerjaannya masih berkaitan dengan ilmu komputer, seperti pemanfaatan drone hingga penggunaan AR (augmented reality).
Orientasi Pendidikan Sudah Bergeser
Menurut Pak Ford, kini orientasi pendidikan sudah banyak berubah. Pola pikir mahasiswa dan calon mahasiswa sudah mengalami pergeseran besar.
Jika dahulu calon mahasiswa memilih jurusan karena popularitasnya, kini mereka justru memikirkan gambaran besarnya terlebih dulu. Mereka sudah memiliki gambaran pekerjaan atau cita-cita spesifik, kemudian memilih jurusan yang sesuai dengan visi tersebut. Katakanlah si A ingin memiliki bisnis digital agency, maka jurusan pilihannya adalah yang memang bisa mendukung mimpinya tersebut, entah itu dari segi teknis, operasional atau bahkan manajemennya.
Terlebih, kini ada program Kampus Merdeka. Semangat Kampus Merdeka seharusnya tidak sekadar dipahami sebagai sebuah kampus yang merdeka, namun juga diyakini sebagai semangat untuk mendukung freedom of thinking. Mahasiswa berhak berpikir sebebas mungkin tanpa harus terikat pada pendapat orang lain. Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa memikirkan cara memberi kontribusi terbaik untuk masyarakat.
Mencari Celah dalam Pandemi COVID-19
Pak Ford juga membahas seputar pandemi dan efeknya terhadap kegiatan perkuliahan. Menurut beliau, sebenarnya pandemi bisa menjadi waktu yang tepat untuk menemukan cara baru. Selama ini, Anda mungkin sering merasa terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang menjemukan. Nah, pandemi bisa menjadi celah untuk keluar dari situasi tersebut.
Saat pandemic, Pak Ford justru bisa menemukan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk mahasiswa. Salah satunya adalah mengadakan webinar dengan speaker dari luar negeri. Hal tersebut akan sangat sulit diwujudkan di situasi normal. Namun, pandemi justru memberikan sebuah kesempatan yang sangat menguntungkan.
Itu dia cerita dari Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom. Semoga bisa menggerakkan Anda untuk terjun langsung dalam dunia computer science. Salam!