Benarkah SDM Indonesia Belum Cukup Respons Tanggapi Geliat Machine Learning?

Sebuah studi dari Fortune Business Insights menunjukkan bahwa pasar machine learning  berkembang pesat akhir-akhir ini. Pada 2021, tercatat nilai pasar machine learning adalah sebesar US$15,44 miliar. Diprediksi, akhir tahun 2022 nanti jumlahnya akan naik menjadi US$21,17 miliar dan pada 2029 akan mencapai US$209,91 miliar.

Saat melihat pemberitaan tersebut, tentu akan muncul pertanyaan, “Siapkah Indonesia mengikuti perkembangan pesat tersebut? Benarkah SDM Indonesia belum siap merespons machine learning yang tengah menggeliat di seluruh dunia saat ini?” Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari simak ulasan berikut ini.

Mengenal Perbedaan Artificial Intelligence dan Machine Learning

Saat membicarakan machine learning, pasti tidak bisa dilepaskan dari artificial intelligence (AI). Sebenarnya, machine learning sendiri merupakan bagian dari AI.

AI secara garis besar mempelajari seluruh teknik dan program yang memungkinkan komputer untuk meniru kecerdasan manusia. Nah, machine learning merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk bisa menghasilkan kemampuan berpikir seperti manusia pada mesin. machine learning membuat mesin mempelajari data untuk kemudian diterapkan saat harus memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan tugas.

Machine Learning Menjadi Tren di Tengah Pandemi

Pandemi sedikit banyak telah mengubah kebiasaan kita. Salah satunya adalah kebiasaan dalam bekerja. Namun, ternyata perubahan tersebut justru membuka peluang pada pemanfaatan machine learning. Hal ini dibuktikan oleh raksasa e-commerce Amerika Serikat, Amazon.

Amazon memanfaatkan machine learning pada manajemen supply chain (rantai pasok) mereka selama masa pandemi. Selama pandemi, ada banyak sekali daerah yang menerapkan kebijakan lockdown. Kebijakan ini mau tak mau mengubah kebiasaan belanja masyarakat. Dengan adanya machine learning, Amazon dapat mengantisipasi kapan pelanggan akan melakukan pembelian berdasarkan kebiasaan mereka sebelumnya. Bahkan sistem bisa memprediksi barang apa saja yang akan dibeli pelanggan.

SDM Indonesia Belum Cukup Tanggapi Geliat Ini

Sayangnya, di Indonesia, geliat machine learning belum ditanggapi dengan serius. Padahal jika diperhatikan, beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya data dan cara mengolahnya hingga menjadi informasi berharga.

Dr. Ir. Yaya Heryadi, M.Sc., dosen sekaligus peneliti di program Doctor of Computer Science (DCS) BINUS UNIVERSITY, mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan SDM yang menguasai machine learning dan bahkan Artificial Intelligence (AI) secara umum. Padahal, perkembangan machine learning dan AI di Indonesia pun sama pesatnya dengan perkembangan di luar negeri. Dikhawatirkan, nantinya pasar machine learning dalam negeri pun akan dikuasai oleh SDM dari luar.

Mengenal Data Science Dan Tugasnya

Untuk bisa bersaing dalam pasar machine learning, dibutuhkan talenta yang memiliki skill di bidang data science. Data science merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari teknik pengolahan data. Bidang ilmu ini pada dasarnya menggabungkan konsep programming dari Ilmu Komputer, logika dalam Matematika, dan pemahaman Statistika untuk bisa mendapatkan informasi berharga dari sekumpulan data.

Tugas seorang data scientist tentu saja tidak bisa dilepaskan dari data. Mereka berkutat dengan data, mulai dari proses pengumpulan, analisis, hingga visualisasi data. Sederhananya, mereka bertugas mengolah data mentah hingga menjadi suatu informasi penting yang dapat dipahami oleh siapa saja, bahkan oleh masyarakat awam.

Menyambut Machine Learning Bersama BINUS

Untuk menyambut perkembangan machine learning yang terus menggeliat, BINUS University menghadirkan program Doctor of Computer Science atau DCS. Lewat program ini, diharapkan lulusan tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan di bidang komputer, tapi juga memiliki skill yang mampu bersaing di pasar machine learning global.

DCS mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan riset, pengembangan, serta pengabdian masyarakat agar kesadaran terhadap pentingnya data di Indonesia semakin naik. Selain itu, program DCS juga rutin melakukan riset serta publikasi bersama peneliti dunia untuk mendorong terciptanya ekosistem machine learning yang lebih baik di dalam negeri.

Tertarik untuk melanjutkan studi di bidang machine learning atau artificial intelligence secara general? Anda bisa bergabung dalam program S3 Doctor of Computer Science (DCS). DCS telah mendesain program kuliah yang tidak hanya mencetak ijazah, tapi juga mendorong mahasiswanya dalam menghasilkan produk untuk diterapkan pada kehidupan masyarakat. Informasi selengkapnya mengenai DCS BINUS University bisa Anda dapatkan di sini!

Whatsapp