Mengapa NFT Begitu Digemari? Berikut Sederet Keuntungannya!

Beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan seseorang yang menjual swafoto miliknya dengan nilai yang cukup besar, bahkan sangat besar bila mengingat yang dijual hanyalah foto pribadi. Tak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu bisa bernilai besar karena keunikannya. Itulah yang menjadi salah satu keuntungan NFT. Lantas, apa itu NFT dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu NFT?

Perlu diketahui, NFT (non-fungible token) merupakan aset digital yang menyatakan kepemilikan atas objek, seperti lukisan, seni musik, item, atau barang dalam game, foto, dan video pendek. Dalam praktiknya, proses jual beli dilakukan secara online melalui platform yang menyediakan transaksi NFT. Metode pembayaran yang digunakan adalah mata uang digital atau cryptocurrency.

Di awal kemunculannya pada 2014, banyak pengguna yang belum mengenal aset ini serta belum mengetahui manfaat kepemilikan aset digital. Seiring berjalannya waktu, NFT terlihat seperti surga di mata para seniman digital yang ingin menjual hasil karyanya. Perpindahan status kepemilikan menjadi alasan utama mengapa orang-orang tertarik dengan non-fungible token (NFT). Selain mendapat barang orisinalnya, harga aset tersebut juga dapat meningkat nilainya.

Cara Kerja NFT

Sama halnya dengan Bitcoin, NFT juga menggunakan teknologi blockchain dalam memverifikasi kepemilikan aset. Dengan demikian, pembeli bisa memverifikasi bahwa barang yang telah dibeli adalah miliknya sendiri. Apabila proses transaksi jual-beli selesai dilakukan, aset tersebut sudah sepenuhnya berpindah tangan dan tidak bisa dibatalkan.

Aset NFT tidak dapat dibuat berulang. Artinya, tidak ada aset ganda dalam NFT. Barang tersebut bersifat unik yang dibuktikan dengan bukti pembelian menggunakan cryptocurrency pada blockchain.

Agar hasil karya dapat diperjualbelikan, terdapat proses yang harus dilalui terlebih dahulu, yaitu minting NFT. Minting NFT adalah proses pengubahan file digital menjadi koleksi crypto atau aset digital dalam blockchain. Proses ini hanya dapat dilakukan melalui marketplace pihak ketiga, seperti OpenSea, MakersPlace, Mintable, dan Theta Drop.

Kenaikan Peminat NFT

Jual beli NFT bisa dilakukan secara pelelangan. Artinya, nilai aset bisa meningkat sesuai dengan penawaran yang diberikan. Dalam karya seni digital misalnya, nilai tersebut bisa meningkat sesuai dengan keunikan, nilai sejarah, kesulitan, serta siapa pembuatnya (mirip pelelangan karya seni pada umumnya).

Faktor lain yang meningkatkan peminat NFT adalah siapa pun dapat menjual hasil karyanya, apa pun bentuknya. Salah satu pengguna OpenSea yang bernama Ghozali berhasil menjual hasil karyanya, berupa swafoto sehari-hari miliknya yang diambil selama lima tahun berturut-turut. Ghozali diduga memperoleh pendapatan hingga miliaran hanya dengan menjual foto pribadinya.

Lebih aneh lagi, cuitan dari Bos Twitter, Jack Dorsey, dilelang sebagai NFT dan berhasil terjual dengan harga sebesar 2,9 juta USD atau setara dengan Rp41 miliar. Kebebasan jual beli inilah yang disinyalir menjadi faktor meningkatnya peminat NFT di seluruh dunia.

Selain itu, munculnya kehidupan virtual atau metaverse juga menjadi alasan meningkatnya peminat NFT di seluruh dunia. Sebab, NFT sangat erat kaitannya dengan dunia virtual. Salah satu bentuknya adalah desain baju pada salah satu video game yang dimiliki seseorang memiliki status kepemilikan NFT. Apabila orang lain menginginkan baju tersebut, ia harus membelinya dengan sistem NFT.

NFT Terpopuler di Dunia

Kenaikan peminat NFT tidak terlepas dari pemilik NFT terpopuler di dunia, yaitu seorang seniman digital yang bernama Beeple yang berhasil menjual karya seninya. Selama tahun 2022, ia tercatat telah menjual aset NFT miliknya hingga menembus angka 69 juta USD. Kemudian, posisi kedua ditempati oleh NFT game, yaitu Axie Infinity yang telah berhasil menjual aset sebesar 5,2 miliar USD selama satu tahun terakhir.

Akibat kepopuleran NFT, perputaran uang dalam perdagangan aset NFT sepanjang tahun 2021 tercatat meningkat sebanyak 21.000 persen berdasarkan laporan dari firma riset milik BNP Paribas L’Atelier. Bila dinominalkan, nilai perdagangan NFT pada tahun 2020 yang hanya mencapai Rp1,2 triliun meroket hingga Rp251,6 triliun pada tahun 2021.

Pahami lebih lanjut tentang NFT dengan menempuh studi Magister Teknik Informatika di BINUS GRADUATE PROGRAM. Program ini dikhususkan bagi Anda yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai dunia informasi dan teknologi. Informasi lebih lanjut mengenai program Magister Teknik Informatika BINUS GRADUATE PROGRAM, silakan klik di sini!

Whatsapp