Metaverse adalah Realitas Virtual yang Ramai Dibicarakan, Seperti Apa Itu?

Bagi sebagian orang, metaverse bukanlah istilah yang asing terdengar. Metaverse adalah istilah yang baru-baru ini muncul dan menjadi semakin naik daun. Bahkan, beberapa karya seni seperti film pun sudah mengangkat atau membahas topik ini. Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan metaverse itu?

Dr. Arief Ramadhan selaku Assistant Professor di Doctor of Computer Science Program (DCS) BINUS UNIVERSITY menjelaskan lebih dalam apa itu metaverse. Apalagi, platform besar seperti Facebook bahkan sudah mengadopsi istilah “meta” demi mewujudkan metaverse. Tentunya, hal ini bukanlah sesuatu yang dilakukan tanpa rencana dan membaca potensinya di masa depan. Lebih lanjut, simak wawancara bersama dengan Dr. Arief di bawah ini!

Apa yang dimaksud dengan metaverse?

Pernahkah Anda mendengar konsep realitas atau kenyataan? Konsep realitas ini juga sempat terkenal di masanya dan bahkan masuk dalam film ternama seperti The Matrix. Dalam film tersebut, karakter bernama Morpheus bertanya pada Neo, “What is real? How do you define real?”.  Konsep realitas sendiri seakan menjadi berubah sejak istilah metaverse muncul.

Dr. Arief sendiri menjelaskan kalau metaverse adalah istilah yang terbagi menjadi dua bagian, yakni “meta” yang berarti di luar/atas atau melebihi, serta “verse” yang memiliki arti semesta. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yang akhirnya diartikan sebagai “di luar semesta” atau “melebihi semesta”.

Sekelompok ahli bernama Owen, Park, dan Kim juga pernah memberikan penjelasan mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan metaverse. Mereka berpendapat bahwa metaverse merujuk pada koleksi banyaknya elemen di dunia 3D atau tiga dimensi. Di sana, manusia bisa muncul dalam bentuk avatar dan bersosialisasi tanpa adanya gangguan secara fisik.

Bagaimana cara kerja metaverse?

Dunia virtual yang disebut metaverse akan memungkinkan Anda masuk dengan sebuah representasi diri berwujud avatar. Avatar tersebut akan mewakili Anda untuk melakukan interaksi sosial. Tidak hanya berbicara, namun avatar Anda juga bisa menyentuh barang-barang yang ada di dunia virtual.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya, bagaimana caranya kita bisa merasakan sesuatu ketika berada di dunia virtual? Tentu saja Anda akan membutuhkan sebuah alat yang bisa mengirimkan sinyal-sinyal tersebut. Jadi, katakanlah avatar Anda di dunia metaverse menyentuh sebuah pohon. Pada saat yang bersamaan, di dunia nyata Anda menggunakan sepasang sarung tangan haptic. Sarung tangan ini akan mengirimkan sinyal ke otak agar Anda bisa merasakan sentuhan tersebut.

Selain memerlukan alat yang memadai untuk mendukung aktivitas virtual, diperlukan juga komponen perangkat lunak. Software tersebut akan berguna untuk membuat sebuah skenario serta memahami gerakan-gerakan, suara, serta bahasa Anda. Dengan begitu, Anda bisa mudah berkomunikasi dengan berbagai orang yang juga terhubung di dunia virtual ini. Meskipun virtual, metaverse dibentuk menyerupai dunia nyata pada umumnya, misalnya suasana seperti ruang kelas, perumahan, dan lain sebagainya.

 

Metaverse, teknologi masa depan berpotensi besar

Dr. Arief sendiri menilai bahwa metaverse adalah teknologi yang mempunyai potensi besar. Bahkan beberapa ahli dari luar negeri mengatakan bahwa metaverse akan menjadi “next big thing”. Sama seperti kemajuan teknologi pada umumnya, metaverse ini berpeluang memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal. Namun, perlu diingat juga bahwa setiap kemajuan teknologi akan datang bersamaan dengan ancaman digital.

Untuk itu, Dr. Arief juga menyarankan agar Indonesia mulai melakukan riset lebih lanjut terkait perkembangan metaverse. Baginya, Indonesia memiliki prospek yang baik jika berani melakukan riset terkait dunia virtual ini. Apalagi, metaverse sendiri masih terbilang anyar di perkembangan dunia digital. Masih memerlukan lebih banyak penelitian agar dunia virtual ini lebih sempurna nantinya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa metaverse adalah dunia virtual yang bisa mempertemukan siapa saja tanpa terhalang gangguan fisik. Katakanlah Anda ingin bertemu dengan seorang teman yang berada jauh dari Anda, maka hal tersebut bisa dengan mudah dilakukan di dunia virtual.

Anda berdua hanya perlu terhubung ke dunia virtual yang sama. Menariknya lagi, metaverse juga dilengkapi dengan alat-alat penunjang yang bisa memberikan pengalaman lebih bagi Anda. Ingin lebih memahami tentang perkembangan teknologi saat ini? Perluas wawasan Anda dengan bergabung bersama program Doctor of Computer Science di BINUS UNIVERSITY!

Whatsapp