Siapkan SDM untuk Dorong Inovasi dan Keberlanjutan Kelautan Indonesia
Pengelolaan potensi kelautan Indonesia tentu saja harus sejalan dengan kelestarian lautan, sekaligus bergerak maju mengikuti zaman ke arah digitalisasi. Oleh karena itu, program studi Master of Information System Management (MMSI) dari Binus Graduate Program (BGP) bekerja sama dengan Magister Konservasi Laut dari Universitas Padjadjaran meluncurkan program Master of Marine Digital Technology atau Magister Teknologi Digital Kelautan.
Jakarta – Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang di dunia memiliki sumber daya kelautan yang melimpah, seperti biota laut dan terumbu karang. Namun, kemajuan industri maritim Indonesia yang berkelanjutan memerlukan sentuhan teknologi.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 17.500 pulau dengan luas perairan lebih dari 3,2 juta kilometer persegi. Garis pantai kita pun mencapai 81.000 kilometer atau setara dengan 81 kali lipat panjang Pulau Jawa!
Meski demikian, menurut Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pengembangan industri maritim baru mencapai 4%. Ini berarti, potensi maritim Nusantara masih belum sepenuhnya dioptimalisasi.
Mengembangkan solusi digital
Pengelolaan potensi kelautan Indonesia tentu saja harus sejalan dengan kelestarian lautan, sekaligus bergerak maju mengikuti zaman ke arah digitalisasi.
Oleh karena itu, program studi Master of Information System Management (MMSI) dari Binus Graduate Program (BGP) bekerja sama dengan Magister Konservasi Laut dari Universitas Padjadjaran meluncurkan program Master of Marine Digital Technology atau Magister Teknologi Digital Kelautan.
Program double degree tersebut bertujuan untuk memberikan bekal ilmu bagi SDM Indonesia agar mereka mampu menerapkan solusi digital dalam konservasi kelautan. Fokusnya tidak hanya pada aspek bisnis dan transaksional, tetapi juga pada tata kelola sistem kelautan.
“Dengan sentuhan teknologi ini saya yakin laut kita bisa menjadi suatu ekosistem pariwisata yang turut memajukan perekonomian Indonesia. Kami coba bawa mata kuliah yang bisa menunjang cara kita dalam mengelola laut yang bisa dibudidayakan untuk ke depannya,” kata Tanty Oktavia, Kepala Program Studi MMSI dalam wawancara daring, Sabtu (10/06/2023).
Tujuannya adalah memastikan sumber daya kelautan dapat dibudidayakan secara efektif, yang kemudian berkontribusi pada pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable. Apalagi, keindahan laut Indonesia telah menarik banyak wisatawan asing yang ingin menjelajahi ekosistem dan keanekaragaman hayati kita.
Dengan menggabungkan teknologi, lanjut Tanty, kita dapat mengubah laut menjadi ekosistem yang mendukung pariwisata dan perekonomian. Kurikulum yang disusun pun bertujuan untuk membangun lingkungan kelautan yang terkelola dengan baik untuk masa depan.
Membangun industri yang berkelanjutan
Kini, dukungan teknologi semakin penting dalam pengelolaan laut dan pengembangan industri kemaritiman yang berkelanjutan. Apalagi, Tanty melihat semakin banyak pencemaran laut terjadi yang berakibat fatal pada alam, termasuk laut kita.
“Harapannya, jangan sampai terumbu karang dan keindahan laut kita rusak karena limbah sehingga nanti anak cucu kita tidak bisa menikmati,” ujar dia.
Karenanya, konservasi laut tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada pelestarian warisan alam. Dengan integrasi teknologi dalam kurikulum, dia berharap program Magister Teknologi Digital Kelautan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam mengembangkan ekosistem laut yang lebih baik untuk masa depan.
“Biota laut mana yang sudah jarang? Mungkin yang saat ini deteksinya masih kurang, tidak bisa dimonitor dengan baik, nanti kita coba transformasikan dengan teknologi. Ini yang nanti kami terapkan di dalam kurikulum konservasi lautnya,” Tanty memaparkan.
Melahirkan para ahli yang melek teknologi
Menurut Tanty, program Master of Marine Digital Technology ini terbuka bagi individu dengan berbagai latar belakang, baik yang tertarik pada penelitian kelautan atau ingin mengejar karier yang berhubungan dengan laut. Program ini juga sangat cocok untuk para pengusaha yang ingin memanfaatkan sumber daya kelautan dan memerlukan transformasi digital untuk menjaga kelestariannya secara efektif.
“Dan saya yakin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mungkin akan bersinergi dengan program ini agar bisa melihat potensi yang bisa digunakan untuk melestarikan sumber daya laut,” ujar dia.
Di sisi lain, lanjut Tanty, konsep-konsep tertentu seperti komersialisasi terumbu karang untuk pariwisata atau penjualan memiliki potensi untuk menghasilkan nilai yang luar biasa. Mengingat keunikan terumbu karang Indonesia, kita dapat memperkenalkan semua biota laut kepada dunia, tidak hanya terbatas pada terumbu karang.
“Yang pasti, mau calon mahasiswa itu latar belakang pendidikannya teknologi atau memang bekerja di kelautan, ataupun memang mereka bercita-cita untuk memanfaatkan dan melestarikan sumber daya laut kita yang luar biasa, mereka itu yang menjadi target program ini,” tutur dia.
Jadi, tidak peduli latar belakang teknologi atau kelautan, program ini memberikan peluang eksplorasi multidisiplin kepada generasi muda. Mereka dapat mengungkap kekayaan laut dan memanfaatkannya dengan potensi penuh menggunakan kemajuan teknologi.
Keunggulan teknologi dalam konservasi laut
Sistem informasi memainkan peran penting dalam banyak aspek kehidupan dan organisasi di berbagai industri. Dalam konteks transformasi digital dan konservasi laut, program ini menawarkan tantangan dan penambahan nilai yang unik bagi mahasiswanya.
“Nanti kedepannya bagaimana kelautan dan keindahan laut yang kita nikmati saat ini bisa diberdayakan dengan menggunakan teknologi. Tentunya ini akan menjadi suatu terobosan yang sangat menarik dan banyak digunakan untuk menunjang budidaya laut,” kata Tanty.
Melalui program Magister Teknologi Digital Kelautan atau Master of Marine Digital Technology ini, para mahasiswa dapat memahami bagaimana teknologi dapat meningkatkan hubungan manusia dengan ekosistem kelautan. Teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), blockchain, dan transformasi bisnis digital dapat digunakan untuk mendukung budidaya kelautan.
“Jadi jangan sampai nanti generasi kita selanjutnya tidak bisa menikmati budidaya laut ataupun biota laut yang memang saat ini sudah semakin banyak yang tercemar limbah dan lain-lain sehingga akhirnya merusak sumber daya laut yang kita miliki,” Tanty menegaskan.
Keberlanjutan kelautan melalui digitalisasi
Program Magister Teknologi Digital Kelautan adalah langkah maju yang penting dalam menghadapi tantangan konservasi kelautan dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Dengan menggabungkan pengetahuan tentang kelautan dan kemajuan teknologi informasi, program ini membuka pintu bagi para profesional yang ingin berkontribusi dalam memanfaatkan sumber daya kelautan secara efektif sambil menjaga kelestariannya.
“Saya yakin dengan kompetensi dosen kami, baik dari Binus yang sudah pakar di bidang teknologi ataupun Unpad yang sudah pakar di kelautan ya. Kami yakin akan membuat suatu inovasi yang unik karena ini satu-satunya program double degree kelautan dengan teknologi,” kata Tanty.
Dalam era digitalisasi, inovasi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan kelautan. Program Magister Teknologi Digital Kelautan mendorong para mahasiswa untuk menggabungkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam teknologi digital dengan pemahaman yang mendalam tentang ekosistem kelautan.
“Jadi kami coba membuat suatu inovasi terobosan yang mungkin bisa diterapkan tidak hanya untuk industri tapi juga untuk negara secara umum. Melalui integrasi teknologi dalam budidaya kelautan, kita dapat mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia,” ujar Tanty.
Program ini memiliki potensi untuk mendorong pariwisata yang berkelanjutan, menciptakan peluang bisnis baru, dan melindungi keanekaragaman hayati laut. Dengan demikian, kita dapat mencapai kesinambungan jangka panjang dalam pemanfaatan sumber daya kelautan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan laut, serta melindungi warisan alam untuk generasi mendatang.
Para lulusannya nanti pun tidak hanya dapat membuka peluang karier yang menjanjikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan dan keindahan laut Indonesia.
“Mungkin hasil-hasil penelitan dari mahasiswa ini akan menjadi suatu novelty yang sangat berdampak. Dengan inovasi yang dilakukan di program double degree antara kelautan dengan manajemen sistem informasi ini saya yakin ke depannya kita bisa memajukan kelautan di negara Indonesia,” ujar Tanty.