Jangan Salah, Ini Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal
Sebagai seorang manusia, komunikasi menjadi salah satu aspek terpenting dalam kehidupan. Jenisnya sendiri ada dua, yaitu komunikasi interpersonal dan intrapersonal. Setiap ragam tersebut memiliki proses yang berbeda, sehingga tidak bisa disamakan dengan satu sama lain. Jadi, seperti apakah perbedaannya? Anda bisa menyimak jawabannya di sini.
Pengertian dan Proses Komunikasi Interpersonal
Sederhananya, komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi atau ide dengan minimal dua orang, baik secara lisan maupun tertulis. Berikut adalah elemennya:
1. Pengirim dan penerima pesan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses komunikasi interpersonal membutuhkan minimal dua orang partisipan. Salah satu orang akan menyampaikan ucapan atau tulisan yang perlu diketahui oleh pihak lain, sedangkan pihak yang mendengarkan berperan sebagai penerima pesan untuk menerjemahkan maknanya.
2. Pesan
Pada komunikasi interpersonal, pesan yang disampaikan seringkali berkaitan erat dengan ucapan atau tulisan yang bisa diterima oleh pihak lain. Namun, batasannya tidak berhenti sampai di sana saja. Justru, bahasa non-verbal seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, emoji, serta gambar yang dikirimkan juga bisa dikategorikan sebagai pesan.
3. Umpan balik
Umpan balik adalah reaksi yang diberikan oleh pihak pendengar–atau penerima pesan–setelah memahami makna dari ucapan atau teks pemberi pesan. Bentuk balasan ini bisa berupa ucapan lisan, kalimat tertulis, atau gestur non-verbal yang termasuk dalam contoh bagian sebelumnya.
4. Kalimat pembuka
Ini adalah kalimat yang berperan sebagai pengantar dari komunikasi interpersonal agar penerima pesan dapat mengikuti alur topik pembicaraan. Selain itu, kalimat pembuka juga merupakan sinyal dari pemberi pesan agar lawan bicara mencoba mengerti apa yang mereka sampaikan.
5. Media
Proses komunikasi interpersonal membutuhkan media agar pesan bisa tersampaikan dengan baik, dan pilihannya sangat beragam. Selain percakapan tatap muka antara dua orang atau lebih, partisipan juga bisa menggunakan platform online seperti aplikasi chat, video call, atau e-mail untuk berkomunikasi.
6. Hambatan
Sayangnya, tidak semua pesan dalam proses komunikasi antara dua pihak atau lebih bisa disampaikan dengan lancar. Hal ini disebabkan oleh hambatan (noise) eksternal seperti gangguan listrik dan sinyal atau hambatan internal seperti kondisi fisik dan mental tertentu.
Pengertian dan Proses Komunikasi Intrapersonal
Berkebalikan dari komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal lebih melibatkan apa yang Anda rasakan sendiri. Karena itu, elemennya juga berbeda seperti di bawah ini:
1. Sensasi
Ini adalah tahapan awal dari proses komunikasi intrapersonal, atau komunikasi dengan diri sendiri. Setelah menerima stimulus dari lingkungan eksternal, kelima indra pada tubuh Anda akan memproses pesan yang tersampaikan dari sana. Bentuk pesan ini bisa berupa suara, bentuk, warna, tekstur, dan aroma.
2. Asosiasi
Pada tahap asosiasi, sistem kognitif kita akan mengaitkan stimulus tersebut dengan image yang familier agar bisa diproses dengan lebih mudah. Misalnya, saat melihat minuman berwarna merah muda di supermarket, Anda akan berpikir minuman tersebut pasti memiliki rasa buah stroberi.
3. Persepsi
Setelah mengibaratkan stimulus tersebut dengan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya, otak kita akan berusaha memberi makna pada pesan tersebut secara subjektif. Berangkat dari contoh minuman berwarna merah muda di atas, mungkin Anda akan mencoba tester yang tersedia untuk mengetahui rasanya.
4. Memori
Tahapan berikutnya setelah persepsi adalah memori, atau proses merekam makna dari informasi yang telah didapatkan dalam otak. Dengan demikian, Anda bisa mengingat kembali apa yang Anda rasakan dan ketahui saat berhadapan dengan pengalaman serupa, baik secara sadar maupun tidak sadar.
5. Berpikir
Terakhir, proses komunikasi intrapersonal dengan diri sendiri juga melibatkan proses berpikir untuk mendapatkan sebuah solusi. Masih berkaitan dengan contoh minuman merah muda sebelumnya, jika Anda merasa bahwa rasa stroberinya terlalu asam, Anda akan berpikir untuk menetralkan rasanya dengan menambahkan gula.
Kedua jenis komunikasi yang telah disebutkan sangatlah penting untuk dipelajari karena akan menunjang pengembangan diri Anda. Selain skill komunikasi interpersonal dan intrapersonal, banyak juga soft skill lainnya yang perlu Anda pelajari dalam rangka meningkatkan kualitas diri.
Untuk itu, pilihlah sarana pendidikan yang tepat agar Anda tidak hanya mengasah hard skill saja, tetapi juga soft skill. Salah satu contohnya adalah kurikulum yang diterapkan di BINUS Graduate Program.
Melalui program pembelajaran ini, Anda akan berkesempatan memperoleh teknik atau ilmu analisis terbaru serta mengasah banyak sekali soft skill. Pada saat yang bersamaan, Anda juga bisa melatih kemampuan berpikir secara kreatif dan kolaborasi melalui diskusi kelompok serta studi kasus nyata. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bergabung dengan BINUS Graduate Program dan kembangkan skill Anda!