Rekayasa Genetika untuk Hidupkan Dinosaurus, Apakah Bisa?
Photo by: Pexels
Selama ini kita hanya melihat Dinosaurus di televisi atau museum karena mereka sudah punah sejak puluhan juta tahun lalu. Tapi, bagaimana jika ilmuwan melakukan rekayasa genetika untuk kembali menghidupkan dinosaurus? Apakah mungkin?
Mengenal Apa Itu Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah teknologi yang digunakan untuk memodifikasi materi genetik organisme dengan memasukkan, mengubah, atau menghapus gen-gen tertentu. Metode ini melibatkan teknik-teknik molekuler untuk memanipulasi DNA. Rekayasa genetika memiliki berbagai aplikasi, termasuk dalam pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan.
Contohnya adalah pengembangan tanaman tahan hama, produksi obat-obatan, vaksin, bahan-bahan industri, dan penggunaan organisme rekayasa genetika dalam remediasi lingkungan. Meskipun memiliki manfaat potensial, penggunaan rekayasa genetika juga menimbulkan perdebatan terkait keamanan, etika, dan dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan dan kesehatan, sehingga perlu diatur dengan ketat dan dipertimbangkan dengan seksama.
Fakta Ilmiah tentang Menghidupkan Kembali Dinosaurus
Berikut tiga fakta ilmiah tentang menghidupkan kembali dinosaurus:
1. DNA dinosaurus sudah terlalu tua
Salah satu tantangan utama dalam menghidupkan kembali dinosaurus adalah usia DNA mereka. Karena dinosaurus punah sekitar 65 juta tahun yang lalu, DNA mereka telah terdegradasi seiring berjalannya waktu. Struktur DNA yang rapuh dan kerusakan akibat faktor-faktor alam seperti radiasi sinar UV, pengaruh air, dan reaksi kimia membuat kemungkinan menemukan DNA dinosaurus dengan keutuhan struktural yang utuh sangatlah rendah.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Manchester pada tahun 2013 menunjukkan bahwa upaya mengekstraksi DNA dari serangga purba yang terperangkap dalam getah damar pohon tidak berhasil. Dengan demikian, kemungkinan berhasil mendapatkan DNA dinosaurus dengan struktur yang utuh sangatlah kecil atau bahkan tidak mungkin.
2. Chickenosaurus
Salah satu alternatif yang diajukan oleh para ilmuwan adalah menciptakan “Chickenosaurus” dengan menggunakan metode rekayasa genetika. Ide ini berasal dari paleontolog Jack Horner, yang juga merupakan konsultan film “Jurassic Park”. Chickenosaurus akan menjadi hasil perpaduan antara ayam dan dinosaurus jenis Velociraptor.
Melalui rekayasa genetika, beberapa spesies hewan akan dimasukkan ke dalam genom ayam sehingga menghasilkan ayam dengan fitur-fitur dinosaurus, seperti ekor panjang, lengan, dan gigi tajam. Ayam dipilih karena masih memiliki garis keturunan yang terhubung dengan dinosaurus, karena dinosaurus dianggap sebagai leluhur burung modern.
3. Tantangan jika dinosaurus hidup kembali
Jika eksperimen rekayasa genetika dinosaurus berhasil, ada beberapa tantangan baru yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kesesuaian antara embrio dinosaurus dengan kondisi induk inang modern. Karena dinosaurus hidup di masa yang berbeda dengan hewan saat ini, embrio dinosaurus yang dimasukkan ke dalam induk inang mungkin tidak akan berkembang dengan baik.
Kondisi lingkungan dan kebutuhan nutrisi embrio dinosaurus dan hewan modern berbeda, sehingga pertumbuhan embrio dinosaurus bisa terhambat atau tidak optimal. Selain itu, perubahan iklim dari zaman dinosaurus hingga sekarang juga menjadi tantangan.
Dinosaurus hidup di iklim yang berbeda dengan kondisi saat ini, sehingga adaptasi mereka terhadap iklim modern menjadi permasalahan. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan kondisi atmosfer yang berbeda saat ini mungkin memengaruhi kemampuan dinosaurus untuk bertahan hidup.
Para ilmuwan juga perlu memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pakan dinosaurus, karena enzim pencernaan dinosaurus mungkin tidak cocok dengan pakan modern yang tersedia saat ini. Hal ini bisa memerlukan rekayasa genetika pada tumbuhan atau protein agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi dinosaurus.
Neuralink, Teknologi Buatan Elon Musk untuk Hidupkan Dinosaurus
Neuralink, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Elon Musk, mengklaim bahwa mereka dapat menciptakan ‘spesies eksotis baru’ dinosaurus dalam waktu 15 tahun. Max Hodak, salah satu pendiri Neuralink, menyatakan bahwa mereka mungkin dapat membangun Jurassic Park.
Namun, Hodak tidak memberikan rincian tentang bagaimana Neuralink akan membangun Jurassic Park versinya. Ia hanya mengatakan bahwa hal tersebut dapat membantu keanekaragaman hayati melalui terciptanya spesies baru yang super eksotis dalam 15 tahun.
Meskipun Neuralink sudah berhasil mendemonstrasikan pemasangan chip di otak babi dan monyet, mereka belum membuat pengumuman resmi terkait kloning hewan. Sulitnya mengawetkan bahan lunak yang mengandung DNA pun menjadi tantangan dalam menciptakan dinosaurus yang autentik secara genetik.
Hodak mengusulkan bahwa pembiakan dan rekayasa genetika dapat menjadi solusi. Meskipun hal tersebut membutuhkan pemahaman yang lebih besar tentang genom dan bagaimana membangun kembali hewan yang punah.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, rasanya menghidupkan dinosaurus kembali menjadi hal yang mungkin untuk dilakukan. Namun, tantangan seperti integritas DNA yang sudah tua, kesesuaian lingkungan modern, dan adaptasi dinosaurus terhadap kondisi saat ini perlu dipertimbangkan. Menghidupkan kembali dinosaurus mungkin merupakan tujuan jangka panjang yang masih memerlukan pemahaman dan teknologi yang lebih maju.