Fast Track Multidisiplin, Lulus Kuliah Lebih Cepat dan Bisa Loncat Jurusan
Jakarta – Di era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam membentuk individu yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Binus University, sebagai salah satu institusi pendidikan ternama di Indonesia, telah meluncurkan program unggulan yang bernama Fast Track Multidisiplin di bawah Binus Graduate Program (BGP).
Program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, meningkatkan pertumbuhan dalam aspek catur dharma, serta memperluas potensi dan pasar pendidikan pascasarjana.
“Pertama kali Fast Track sudah dibuka di Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI), meskipun saat itu masih monodisiplin karena rumpun ilmunya masih sama. Kami lihat di MMSI itu bagus peminatnya. Akhirnya, kami melihat ada potensi yang lebih besar, jadi dibuka lebih luas lagi (multidisiplin),” kata Director Binus Graduate Program, Sani Muhammad Isa, saat wawancara daring, Rabu (09/08/2023).
Dengan semakin berkembangnya konsep tersebut, program Fast Track telah bertransformasi menjadi multidisiplin, memberikan mahasiswa S1 Binus University fleksibilitas dalam memilih jurusan untuk studi S2 mereka.
Sebagai contoh, mahasiswa S1 dari School of Accounting dapat melanjutkan pendidikan di program studi (prodi) MMSI di BGP. Atau, mahasiswa S1 dari Binus Business School (BBS) memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke S2 di prodi Magister Ilmu Komunikasi (MIK) atau MMSI.
Dengan adanya opsi multidisiplin ini, BGP telah memberikan mahasiswa lebih banyak peluang untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan lintas disiplin yang dapat membuka pintu menuju berbagai peluang karier dan pengembangan diri.
Tak hanya itu, program Fast Track Multidisiplin juga memberikan manfaat bagi prodi yang terlibat. Selain peningkatan intake mahasiswa, prodi dapat mengembangkan lebih banyak kolaborasi dalam bentuk team teaching antara program S1 dan S2 serta melalui kolaborasi riset multidisiplin. Hal ini mendorong pertumbuhan dan kemajuan dunia akademik.
Lebih cepat, lebih baik
Program ini memungkinkan mahasiswa S1 Binus University yang unggul untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dengan lebih cepat dan efisien. Dengan demikian, lulusan Binus memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan karier mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat.
Bagi mahasiswa, program Fast Track Multidisiplin juga membawa berbagai manfaat, salah satunya adalah masa studi yang lebih singkat dibandingkan dengan jalur studi konvensional. Ini membuat mahasiswa bisa lebih cepat memperoleh gelar S2 dan memasuki dunia kerja dengan persiapan yang lebih baik.
“Dengan Fast Track Multidisiplin, S1 dan S2 selesai dalam waktu 9 semester saja. Kalau jalur konvensional masa studinya total 11 semester, jadi menghemat dua semester,” ujar Sani.
Keunggulan itu terwujud melalui penyetaraan mata kuliah yang dilakukan pada saat mahasiswa berada di semester tujuh S1 dan semester satu S2. Proses ini memungkinkan mahasiswa untuk secara otomatis mendapatkan pengakuan SKS di semester 7 jenjang S1 dan meneruskan mata kuliah yang sudah diambil di tingkat S1 sebagai bagian dari kurikulum S2.
Dengan demikian, program Fast Track Multidisiplin memastikan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap awal tidak hanya diakui, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat dalam mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan yang lebih kompleks di jenjang studi S2.
Selain penghematan waktu melalui penyetaraan mata kuliah, program ini juga memberikan peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan, sertifikasi, hibah penelitian, dan pelayanan profesional.
Mahasiswa juga memiliki peluang untuk mengembangkan karier mereka setelah lulus, termasuk kemungkinan bekerja sebagai karyawan atau dosen di Kampus Binus Malang atau Bandung, yang pada gilirannya berkontribusi langsung pada kemajuan institusi pendidikan.
Ancang-ancang sebelum lanjut ke S2
Mahasiswa S1 yang berniat melanjutkan studi melalui program Fast Track Multidisiplin harus melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Hal ini penting agar mahasiswa bisa menyelesaikan studi S1 sekaligus memenuhi kriteria untuk lanjut ke S2.
“Agar mahasiswa tidak terlambat mengambil keputusan, di awal-awal itu kami sudah melakukan info session ke mahasiswa di semester empat. Supaya mereka yang memang tertarik sudah mulai siap-siap,” Sani menuturkan.
Mahasiswa tersebut harus menyesuaikan pilihan mata kuliah enrichment saat semester 6 dan 7 agar tidak menghambat proses studi. Pada saat enrichment pertama di semester 6, mahasiswa bisa memilih sesuai minat. Namun, mereka harus menghindari mengambil internship atau magang di perusahaan yang membutuhkan komitmen hingga satu tahun.
“Untuk mahasiswa yang tertarik dengan Fast Track, dianjurkan untuk memilih enrichment lain selain internship di perusahaan saat semester 6. Lalu ketika mengambil enrichment kedua di semester 7, dia mengambil mata kuliah further study atau studi lanjut,” ujar Sani.
Pada tahap ini, mahasiswa diberikan pilihan sekitar 3 mata kuliah. Namun, uniknya, mahasiswa tersebut tidak mengambil mata kuliah tersebut secara langsung. Proses penyetaraan mata kuliah dimulai pada tahap ini.
Mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa di semester satu S2 dihitung juga sebagai mata kuliah pada enrichment kedua semester tujuh S1. Dengan kata lain, saat semester tujuh S1, mahasiswa sebenarnya telah memulai perkuliahan semester satu S2.
“Saat dia mengambil mata kuliah semester satu di S2, secara otomatis mata kuliah semester tujuh di S1 itu juga diakui. Jadi mata kuliah yang semester tujuh tidak diambil, tapi diakui. Begitu konsep yang kami terapkan,” Sani memaparkan.
Konsep tersebut didasarkan pada kesesuaian materi dan bobot mata kuliah antara S1 dan S2. Mata kuliah tertentu dari S2 juga dapat disetarakan dengan lebih dari satu mata kuliah S1, terutama karena pembahasan mata kuliah S2 lebih mendalam.
“Misal, mata kuliah S2 semester satu Digital Business and Transformation itu disetarakan dengan mata kuliah Digital Transformation Management yang seharusnya dia ambil saat enrichment kedua pada semester tujuh di S1. Tapi dia tetap dapat 4 SKS dari mata kuliah di semester tujuh ini,” lanjut Sani.
Semua proses itu dirancang untuk memberikan efisiensi dalam perjalanan akademik mahasiswa, memastikan bahwa pengetahuan dan pembelajaran yang telah diperoleh pada tingkat S1 tetap relevan dalam konteks S2.
Prasyarat dan teknis perkuliahan
Pengelolaan program Fast Track Multidisiplin dilakukan dan diawasi langsung oleh BGP, termasuk proses seleksi, registrasi akademik, perkuliahan, dan ujian. Kegiatan perkuliahan dilaksanakan pada semester 1-6 oleh prodi S1 terkait di Binus, sedangkan semester 7-9 dilakukan secara onsite di Binus Kemanggisan oleh BGP. Jadwal perkuliahan mengikuti operasional dengan jam kuliah pada shift pagi-sore hari, Senin hingga Jumat.
Sementara itu, syarat kelulusan untuk bisa mengikuti program ini di antaranya, IPK minimal 3.25 dan skor TOEFL minimal 475. Mahasiswa juga wajib lulus semua mata kuliah hingga semester 5, termasuk mata kuliah Pre-Thesis, dan telah menyelesaikan enrichment 1 di semester 6.
BGP juga telah menyiapkan aktivitas tambahan sebelum mahasiswa aktif melakukan perkuliahan S2. Mata kuliah ini berperan penting dalam memastikan bahwa seluruh mahasiswa memiliki pemahaman yang seragam dalam dasar-dasar penelitian dan pendekatan akademik sebelum melanjutkan ke tahap studi lanjut.
“Kami menerima mahasiswa S1 dari berbagai prodi yang berbeda sehingga khawatir ada basic knowledge yang harus mereka tahu begitu masuk prodi lain. Makanya kami adakan martikulasi melalui Binus Maya yang sifatnya lebih self-learning,” kata Sani.
Di dalam sistem Binus Maya tersebut terdapat semua pembelajaran yang harus dipelajari mahasiswa di masing-masing prodi. Misalnya, di Magister Ilmu Komunikasi ada materi Into to Communicarion Science, Intro to PR, Intro to Research Methodolify for Communication, dan Philosophy of Communication Science.
Program Fast Track Multidisiplin dari Binus Graduate Program (BGP) merupakan peluang emas bagi mahasiswa S1 Binus University yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 dengan lebih cepat dan efisien. Dengan manfaat-manfaat yang ditawarkan, seperti masa studi singkat, peningkatan kompetensi, dan peluang karier yang lebih baik, program ini menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mengambil langkah berani menuju masa depan yang cerah.