Doctor of Computer Science BINUS Dapatkan Pengakuan Internasional dari ASIIN

Belum lama ini, program Doctor of Computer Science (DCS) BINUS University berhasil mencetak prestasi yang mengagumkan. Sebab, salah satu dari program studi doktoral unggulan BINUS University ini sudah memperoleh akreditasi internasional yang bergengsi dari lembaga ternama di Jerman, yaitu ASIIN (The Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics). Lebih hebatnya lagi, penilaian ini pun melibatkan standar yang ketat untuk bisa memperoleh sertifikasi dan akreditasinya.

Apa Itu Akreditasi ASIIN?

Dalam konteks ASIIN, akreditasi adalah wujud konfirmasi bahwa sebuah universitas atau program studi yang terkait telah berhasil memenuhi standar kualitas tertinggi dari lembaga tersebut. Standar yang digunakan ASIIN pun mengacu kepada kerangka evaluasi kualitas pendidikan di Benua Eropa.

Manfaat Akreditasi ASIIN untuk DCS BINUS University

Keberhasilan DCS BINUS University mendapatkan akreditasi dari ASIIN tentunya akan sangat menguntungkan semua pihak, mulai dari pemangku kepentingan universitas hingga mahasiswa yang menempuh studi di program DCS, yaitu:

1. Melengkapi akreditasi LAM INFOKOM

Adanya akreditasi dari ASIIN bisa melengkapi akreditasi lain yang telah diperoleh program DCS BINUS University sebelumnya, yaitu LAM INFOKOM (Lembaga Akreditasi Mandiri Bidang Studi Informatika dan Komputer). 

Akreditasi LAM INFOKOM sendiri hanya berlaku untuk program studi ilmu komputer yang ada di Indonesia, dan pengakuannya pun bersifat nasional. Sementara itu, dengan adanya akreditasi internasional seperti ASIIN, hal ini akan semakin mengukuhkan posisi DCS sebagai program studi doktoral yang berkualitas di berbagai level.

2. Menjamin kualitas pendidikan

Program Doctor of Computer Science dari BINUS University sendiri telah terakreditasi tanpa syarat secara langsung selama 5 tahun. Artinya, sebelum menjalani proses akreditasi pun, DCS telah melaksanakan semua upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran dengan sangat baik mengikuti standar internasional. 

Jadi, para mahasiswa doktoral yang menempuh studi di bidang ilmu komputer melalui DCS bisa mendapatkan ilmu, bimbingan riset, dan pengalaman profesional berkat kurikulum yang lebih komprehensif agar siap berkontribusi bagi masyarakat.

3. Mendukung program pertukaran mahasiswa

BINUS University menyadari bahwa ilmu tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Justru, kesempatan bercengkrama dengan budaya yang berbeda juga tidak kalah penting untuk mendapatkan sudut pandang internasional di tengah era globalisasi seperti sekarang. 

Adanya akreditasi ASIIN akan sangat memfasilitasi kegiatan student exchange atau pertukaran mahasiswa DCS dengan universitas di luar negeri. Terutama, untuk sesama universitas yang telah terakreditasi ASIIN. Sehingga, mereka dapat mempelajari teknologi serta budaya yang lebih beragam sebelum lulus.

4. Mendorong output di level internasional

Masih berkaitan dengan kemudahan menyelenggarakan program pertukaran mahasiswa dengan sesama universitas yang sudah memiliki akreditasi ASIIN, student exchange antara program DCS dengan program luar negeri lainnya bisa semakin mendorong mahasiswa untuk terus berkarya. 

Dengan kata lain, mereka mampu memanfaatkan ilmu baru tersebut untuk inovasi kreatif mereka. Lalu, mereka dapat mempresentasikannya di acara konferensi atau mempublikasikannya di jurnal riset internasional yang berkualitas. Hal ini juga berlaku untuk para tenaga pengajar.

5. Meningkatkan ranking DCS di dunia

Pada akhirnya, semakin banyak karya dan inovasi berkualitas yang masuk ke level internasional dari mahasiswa maupun dosen DCS, peringkat program DCS menurut QS World University Ranking pun akan semakin meningkat. Sebab, sama seperti ASIIN, peringkat QS World University Ranking tak hanya mempertimbangkan banyaknya karya para sivitas akademika yang diakui secara global, tapi juga akreditasi bergengsi yang telah diperoleh sebuah program studi.

Proses dan Kriteria Penilaian Akreditasi ASIIN

Selama proses akreditasi, perwakilan dari ASIIN akan mengunjungi universitas yang mengajukan penilaian secara langsung untuk mengamati kegiatan belajar mengajar. Selain itu, mereka juga akan mewawancarai para alumni, mahasiswa, dan tenaga pengajar dari program studi tersebut. 

Dari sesi wawancara tersebut, mereka akan mengetahui seberapa bagus kualitas riset dan pengembangan akademik menurut jumlah publikasi di Scopus, serta apa saja teknologi yang telah dihadirkan oleh para lulusan dan mahasiswa aktifnya. Sementara itu, kegiatan observasi bertujuan mengamati kualitas pengajaran, kurikulum, dan komposisi gender dosen maupun mahasiswa. Jika ASIIN merasa program studi tersebut memiliki hasil wawancara dan observasi yang memenuhi standar, barulah akreditasi bisa diberikan.

Akreditasi dari ASIIN untuk program DCS BINUS University sangat berguna tidak hanya untuk pihak universitas, tapi juga staf pengajar dan mahasiswa yang terlibat. Sebab, akreditasi ini berguna untuk membuktikan kualitas pendidikan, dukungan, dan keberagaman di DCS. Jadi, calon mahasiswa yang ingin bergabung dengan program studi DCS untuk meniti masa depan tidak perlu ragu-ragu lagi.

Whatsapp