Contoh Penerapan Blockchain dalam Keseharian

 

Mungkin saja Anda menganggap bahwa blockchain adalah teknologi yang asing. Sebab, definisinya sendiri merupakan rangkaian blok jaringan komputer yang saling terhubung untuk melindungi data dari modifikasi apa pun. Jika disederhanakan, fungsinya menyerupai buku besar dalam keuangan, tapi dalam versi digital. 

Tapi, karena itu juga, teknologi ini sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari! Jadi, apa saja contoh penggunaan blockchain yang paling lazim? Simak selengkapnya di sini dari episode 7 DCS Podcast bersama Oscar Darmawan dan Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol!

1. Mata uang digital di China

Salah satu wujud penerapan blockchain yang paling menarik perhatian Pak Oscar Darmawan adalah mata uang Yuan Digital di China. Cara kerjanya pun sama seperti uang logam dan kertas Yuan pada umumnya yang sudah ada sejak zaman dahulu, tetapi hanya bentuknya yang berbeda. Mata uang digital ini ada karena pemerintah ingin menyalurkan dana bantuan sosial kepada seluruh masyarakat saat puncak pandemi Covid-19 di tahun 2020, sedangkan kegiatan tatap muka sedang dibatasi untuk alasan keamanan.

Lebih uniknya lagi, mata uang Yuan Digital ini mempermudah pemerintah melacak penggunaannya dan memastikan bahwa masyarakat langsung menggunakan dana tersebut pada saat itu juga. Sebab, mata uang digital memiliki masa berlaku sebelum akhirnya tidak bisa digunakan lagi, sehingga penggunaannya pun tepat sasaran: untuk memenuhi kebutuhan primer dalam waktu singkat alih-alih disimpan dalam waktu lama.

2. Cryptocurrency

Berikutnya, ada contoh lain dari penggunaan blockchain yang paling populer dan mungkin dikenali oleh banyak orang: mata uang kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan masih banyak lagi. Sama seperti uang kertas dan logam yang beredar secara fisik saat ini, Anda bisa menggunakan cryptocurrency untuk membeli barang apapun yang diinginkan. 

Bedanya, karena nilai mata uang kripto berlaku secara universal terlepas dari negara asal penyedia barang, Anda hanya perlu membayar nominal yang telah ditetapkan tanpa perlu menukar mata uang riil. 

Selain itu, cryptocurrency juga kerap diperdagangkan di pasar khusus mata uang kripto sebagaimana reksa dana dan saham, sehingga ada banyak yang melakukan trading secara digital.

3. Letter of Credit

Letter of Credit (LC) adalah instrumen keuangan yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk memberikan jaminan pembayaran kepada penjual bahwa pembeli akan melakukan pembayaran penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam LC. Jika diibaratkan, sistemnya mirip seperti kontrak bisnis pada umumnya, tetapi datanya tersimpan secara digital di jaringan blockchain supaya tidak bisa diubah.

Cara kerjanya melibatkan permintaan LC oleh pembeli kepada bank penerbit, penerbitan LC oleh bank penerbit kepada penjual, pengiriman barang oleh penjual sesuai persyaratan LC, pembayaran oleh pembeli kepada bank penerbit sesuai dengan LC, dan akhirnya, pelunasan LC oleh bank penerbit kepada penjual.

4. Penyimpanan data dan file

Blockchain untuk penyimpanan data dan file bekerja dengan cara membagi data menjadi potongan-potongan kecil yang disebut blok, dan setiap blok terhubung satu sama lain membentuk rantai. Setiap blok berisi sejumlah data dan memiliki kode unik yang dikenal sebagai hash yang mencerminkan isi dari blok tersebut. 

Setiap kali ada perubahan atau penambahan data, blok baru ditambahkan ke rantai dan dienkripsi menggunakan algoritma kriptografi. Jadi, data yang tersimpan pun tidak dapat diubah atau dimanipulasi tanpa sepengetahuan semua orang dalam jaringan agar lebih aman.

5. Ekonomi berbagi

Dalam ekonomi berbagi (sharing economy), teknologi blockchain menciptakan platform peer-to-peer terdesentralisasi yang mengizinkan semua orang saling mendistribusikan sumber daya, layanan, atau aset secara langsung tanpa memerlukan perantara seperti perusahaan. 

Kemudian, setiap kali seseorang ingin men-download data yang tersimpan, riwayatnya akan tersimpan dalam buku besar yang tidak dapat diubah, tapi bisa terlihat oleh semua orang. Penegakan keamanannya pun juga terjamin karena ada kontrak pintar (smart contract) yang melaksanakan semua ketentuan di dalamnya secara otomatis, sehingga individu yang saling berbagi tidak memerlukan verifikasi pihak ketiga.

 

Teknologi blockchain bukanlah sesuatu yang asing karena penerapannya sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Entah itu untuk melakukan transaksi, membuat perjanjian, atau bahkan sesederhana berbagi file digital. Agar bisa menggunakannya dengan bijak, tentu Anda perlu mengetahui cara kerjanya secara menyeluruh. Untuk itu, Anda bisa menyimak episode 7 DCS Podcast dari awal hingga tuntas via YouTube dan tumbuhkan wawasan Anda dengan blog post menarik lainnya dari Doctor of Computer Science BINUS University!

Whatsapp