Leli Setyaningrum, Mahasiswa Doktoral BINUS University yang Telah 23 Tahun Berkarier di TNI AL
Photo Credit: YouTube DCS BINUS UNIVERSITY
Leli Setyaningrum merupakan mahasiswa program Doctor of Computer Science (DCS) BINUS UNIVERSITY dengan background yang spesial. Sebab, ia telah menjalani karier sebagai seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) selama 23 tahun. Apa yang membuat Leli tertarik untuk melanjutkan pendidikan S3 di bidang Ilmu Komputer? Mari simak kisahnya berikut ini.
Awali karier dari Letnan Dua
Leli Setyaningrum mengawali perjalanannya sebagai anggota TNI AL melalui program Prajurit Perwira Karier TNI (Pa PK TNI). Selepas menempuh pendidikan di Sekolah Perwira Prajurit Karier TNI dan pendidikan lanjutan sebagai Matra Laut di Kodikal, Leli akhirnya resmi menjadi perwira TNI AL dengan pangkat Letnan Dua.
Setelah berkarier selama 23 tahun, kini Leli mengemban tanggung jawab di Disdikal atau Dinas Pendidikan TNI AL. Dalam badan tersebut, ia berkutat dengan fungsi pendidikan di TNI AL. Mulai dari menganalisis kebutuhan SDM yang dibutuhkan oleh TNI AL, melakukan perencanaan pendidikan, hingga mengembangkan sistem dan operasi pendidikan untuk mencetak prajurit yang tidak hanya tangguh, tapi juga berwawasan luas.
Tidak Punya Background Militer
Jika kebanyakan anggota TNI memiliki background militer di keluarganya, yang terjadi pada Leli justru sebaliknya. Ia menuturkan bahwa tak pernah terlintas sedikit pun keinginan untuk menjadi seorang anggota TNI. Selepas menempuh pendidikan SMA, ia pun seperti remaja kebanyakan, memilih melanjutkan kuliah di jurusan pilihan.
Setelah menyandang gelar S.Kom., barulah ia memutuskan untuk mendaftar pada program Prajurit Perwira Karier TNI. Itu pun karena kedua orang tuanya mendorong untuk mencoba kesempatan tersebut. Tak disangka, Leli justru berhasil menjadi anggota TNI AL Matra yang sebenarnya menjadi pilihan terakhirnya kala itu.
Tempuh Pendidikan Doktor di BINUS University
Leli menjelaskan bahwa untuk meniti karier di TNI AL bisa melalui tiga jalur. Jalur pertama adalah jalur reguler yang umum dijalani oleh setiap prajurit, kedua ada jalur prestasi, dan terakhir ada jalur luar biasa. Untuk jalur reguler, prajurit diharuskan untuk menuntaskan Masa Dinas Perwira (MDP) dan Masa Dinas Dalam Pangkat (MDPP).
Prajurit juga harus menempuh pendidikan lanjutan. Untuk jenjang perwira pertama (Pama), tentu harus menyelesaikan pendidikan di Selapa atau Sekolah Lanjutan Perwira sebelum diangkat menjadi perwira menengah (Pamen). Di samping itu, seorang perwira juga harus mengasah bidang keahliannya. Sebagai seorang sarjana di bidang Sistem Informatika, Leli pun kemudian memutuskan untuk menempuh pendidikan di program Doctor of Computer Science (DCS) BINUS University.
Motivasi Ambil Pendidikan Doktoral
Meski pendidikan yang diberikan di akademi penting bagi para anggota TNI, Leli menyebutkan bahwa pendidikan di luar kemiliteran pun tak kalah penting. Bagaimanapun juga, seorang personel TNI pasti dituntut memiliki keahlian dalam bidang tertentu untuk mendukung kelancaran operasi militer.
Katakanlah seorang anggota ditempatkan di Dinas Psikologi TNI AL. Tentu akan jauh lebih baik dan efektif jika ia memiliki pengetahuan mendalam tentang Ilmu Psikologi. Begitu juga saat seorang anggota ditempatkan sebagai Staf Perencanaan dan Anggaran, dukungan ilmu yang masih ada kaitannya tentu akan sangat membantu kinerjanya.
Motivasi ini jugalah yang mendorong Leli untuk melanjutkan pendidikan di program DCS BINUS UNIVERSITY. Ia percaya bahwa BINUS UNIVERSITY memberikan pendidikan lanjut di bidang Ilmu Komputer yang berkualitas. Menurutnya, sistem perkuliahan di BINUS UNIVERSITY juga menghasilkan ilmu yang relevan sehingga dapat diaplikasikan pada pekerjaannya di dunia militer.
Disertasi Mengenai Pengembangan Personel
Saat ini, Leli juga tengah merancang disertasinya. Dalam disertasi tersebut, ia berencana untuk membahas tentang pola karier pengembangan personel. Menurutnya, tiap personel TNI AL memiliki pola pengembangan karier yang unik.
Harapannya, hasil penelitian akhirnya tersebut nanti bisa membantu Disdikal TNI AL dalam merancang suatu sistem pendidikan yang efektif dan mampu mencetak personel yang tidak hanya tangguh, tapi juga berwawasan dan profesional.
Dari cerita Leli Setyaningrum, bisa ditarik kesimpulan bahwa menempuh pendidikan tidak pernah ada batasnya. Pendidikan bahkan bisa menjadi alat untuk menunjang pengembangan karier yang lebih baik lagi.
Hal ini bisa dibuktikan dari cerita Leli. Dengan menempuh pendidikan doktor, ia memiliki keahlian yang mumpuni dalam bidang Ilmu Komputer. Keahliannya tersebut kemudian bisa diterapkan pada bidang kerjanya, yaitu untuk merancang suatu sistem pendidikan yang disesuaikan dengan pola karier pengembangan personel.
Reference: https://www.youtube.com/watch?v=xADns5gBEH8