Pengertian Augmented Reality dan Contoh Penerapannya

Seiring perkembangan zaman, banyak pula perkembangan teknologi yang dihasilkan. Salah satu teknologi yang kini sedang banyak dibicarakan adalah augmented reality. Pernahkah Anda mendengar istilah tersebut? Jika belum, mari pahami pengertian, cara kerja, dan contoh implementasinya dalam kehidupan berikut ini!

 

Mengenal Augmented Reality

Augmented reality adalah teknologi yang bisa dikatakan ‘menjembatani’ dunia nyata dengan dunia digital. Mungkin teknologi ini terdengar asing, tapi faktanya, teknologi ini sudah digunakan sejak lama dan bisa jadi teknologi ini sudah Anda rasakan tanpa disadari.

Pada 2016, banyak orang berbincang mengenai suatu video game fenomenal, bernama Pokemon GO. Video game ini menarik perhatian masyarakat karena mengharuskan pemainnya berkeliling jalan hanya untuk mencari monster yang terdapat di dalam video game. Itulah gambaran teknologi augmented reality yang diterapkan video game Pokemon GO.

 

Perjalanan Singkat Augmented Reality

Teknologi yang ditemukan oleh Ivan Sutherland pada tahun 1968 ini awalnya hanya digunakan untuk mendapatkan informasi geografis, yakni untuk melihat kemiringan pada tanah. Karena fungsinya yang masih terbatas, teknologi ini hanya dimanfaatkan oleh industri penerbangan dan militer.

Kemudian, pada 2008, publik dikejutkan dengan perusahaan otomotif BMW yang menggunakan teknologi AR dalam mempromosikan mobil buatannya yang disisipkan melalui majalah cetak. Jika kamera komputer diarahkan ke lembaran tersebut, akan muncul gambar mobil BMW Mini pada layar.

Teknologi ini terus dikembangkan hingga digunakan banyak perusahaan. Perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi ini, antara lain perusahaan konstruksi, perusahaan video game, tempat pariwisata, hingga merembet ke dunia pendidikan. Hal ini akan terus berlanjut seiring dengan penyebarluasan ponsel pintar (smartphone) di seluruh dunia.

 

Cara Kerja Augmented Reality

Berbeda dengan virtual reality yang memindahkan seluruh aspek realitas ke dalam simulasi digital atau virtual dengan perangkat keras (hardware), augmented reality tergolong unik, sebab realitas tidak sepenuhnya dipindahkan ke dalam simulasi digital. Berdasarkan informasi yang didapat dari Construct Digital, AR bekerja melalui tiga komponen berikut.

  • Perangkat keras (hardware)

Augmented reality hanya dapat dilihat melalui perangkat keras yang bisa menampilkan gambar secara digital. Perangkat tersebut berupa kacamata khusus atau layar smartphone. Sistem kerjanya menggunakan prosesor yang dapat memerintah program untuk melakukan pekerjaan yang dikehendaki penggunanya serta perangkat grafis yang bekerja untuk menampilkan gambar pada layar.

Selanjutnya perangkat keras (hardware) yang bekerja untuk memindahkan realitas ke dalam tampilan digital adalah sensor. Terdapat beragam jenis sensor sesuai dengan fungsinya masing-masing.

  • Sensor proximity yang berfungsi mengukur jarak benda;
  • Sensor gyroscope yang berfungsi mengukur posisi perangkat;
  • Sensor kedalaman yang berfungsi mengukur kedalaman;
  • Sensor cahaya yang berfungsi mengukur pencahayaan;
  • Sensor akselerasi yang berfungsi mengukur kecepatan, gerakan, dan rotasi.
  • Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak (software) memiliki tugas untuk menjalankan sistem terhadap perangkat keras, misalnya pada perangkat sensor, software bekerja untuk menjalankan sistem pengukuran kedalaman, jarak, posisi perangkat, kecepatan, gerakan, rotasi, hingga pencahayaan.

  • Aplikasi

Software terletak pada suatu wadah yang menyimpan program kerjanya, yaitu aplikasi. Pada umumnya, penggunaan AR memiliki aplikasi yang berbeda-beda sesuai dengan pengembang atau perusahaan pengelola teknologi tersebut.

 

Implementasinya dalam Kehidupan

Melihat usianya yang sudah cukup tua, teknologi AR telah mengalami berbagai pengembangan hingga memperoleh fitur dan penggunaan yang beragam, tak terkecuali penggunaannya dalam sektor industri. Kini, augmented reality telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan seperti berikut.

  • Video game

Tidak bisa dipungkiri bahwa titik awal masyarakat mengenal teknologi augmented reality berasal dari kesuksesan Pokemon Go dalam menerapkan game play-nya yang unik. Bahkan, video game ini ikut mempromosikan kesehatan melalui olahraga jogging yang bisa dilakukan sambil memainkan video game tersebut. Dampaknya, kini banyak perusahaan video game lainnya yang ikut menggunakan teknologi augmented reality.

  • Retail

Salah satu perusahaan retail yang menggunakan teknologi AR adalah IKEA. Pengembangan teknologi ini sudah dilakukan IKEA sejak tahun 2012 yang difungsikan untuk melihat simulasi barang seperti kursi ketika ditempatkan di ruang tamu konsumen. Penggunaan teknologi ini disinyalir dapat meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) dalam mendukung persaingan di bidang bisnis.

  • Media sosial

Secara tidak sadar, Anda pernah menggunakan teknologi ini dengan menggunakan filter media sosial dan aplikasi foto lainnya. Wajah yang terpampang di smartphone adalah realitas yang dipindahkan ke dalam ruang maya, sehingga Anda bisa mengubahnya dengan filter apa pun.

Itulah informasi seputar augmented reality. Untuk mendalami teknologi ini, Anda bisa mengikuti studi S2 Teknik Informatika di BINUS GRADUATE PROGRAM. Selain bisa menyelesaikan studi dengan lebih singkat, yakni 1,5 tahun, Anda juga bisa mengikuti berbagai kelas secara blended learning. Tunggu apa lagi? Dapatkan informasi lebih lanjut dengan klik di sini!

Whatsapp