Jadi Tuan Rumah, Apa Dampak G20 bagi Indonesia?

Indonesia menjadi tuan rumah G20 sejak 1 Desember 2021 hingga KTT G20 yang akan berlangsung pada November 2022 mendatang. G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang dibentuk sejak 1999 dan terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Alasan bergabungnya Indonesia dalam G20 adalah posisinya yang dianggap strategis, khususnya di kawasan Asia. Indonesia dinilai sebagai emerging economy dengan potensi ekonomi sangat besar, sehingga layak mewakili kelompok negara berkembang di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20. Lantas, apa dampak menjadi tuan rumah G20 bagi Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya!

 

Kenalan dengan G20

G20 adalah forum kerja sama internasional dan multilateral tentang agenda ekonomi dan keuangan internasional. G20 terdiri dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. 

Tujuan G20 adalah mengoordinasikan kebijakan antaranggota dalam rangka mencapai stabilitas perekonomian global dan pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mempromosikan peraturan keuangan guna mengurangi risiko dan krisis keuangan di masa depan, serta untuk menciptakan arsitektur keuangan internasional baru..

 

Sejarah G20

G20 dibentuk sebagai tanggapan atas krisis keuangan yang muncul di sejumlah negara-negara berkembang pada 1990-an. Forum ini juga dibentuk karena beberapa negara berkembang di dunia tidak cukup terwakili dalam diskusi ekonomi global dan pemerintahan.

Pada bulan Desember 1999, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara maju dan berkembang bertemu untuk pertama kalinya di Berlin, Jerman, untuk dialog informal tentang isu-isu kunci untuk stabilitas ekonomi global. Sejak itu, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral rutin bertemu setiap tahun. 

India menjadi tuan rumah pertemuan G20 antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pada 2002. G20 kemudian diangkat menjadi Tingkat KTT pada 2008 untuk mengatasi krisis keuangan dan ekonomi global tahun 2008.

Peran G20 di Bidang Ekonomi Dunia

Semua negara yang tergabung dalam G20 menyumbang sekitar 80 persen dari PDB dunia, 75 persen di antaranya berasal dari perdagangan internasional dan 60 persennya berasal dari keseluruhan jumlah populasi. G20 memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan global yang inklusif. 

G20 memastikan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan, serta menghindari dan mengelola krisis. Meningkatnya integrasi negara-negara berkembang dalam ekonomi global berkontribusi pada tujuan G20, yaitu pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. 

Agenda 2030 sehubungan dengan pembangunan berkelanjutan juga menetapkan agenda ambisius, transformatif, dan universal. DI sini, G20 berperan penting dalam mengimplementasikan kontribusi yang dapat memaksimalkan dampak kolektifnya.

 

Dampak G20 Bagi Indonesia

Menjadi tuan rumah G20 pada 2022, Indonesia akan mengalami beberapa dampak yang terbagi dalam dua tipe, yakni jangka panjang dan jangka pendek.

  1. Dampak jangka pendek

Sebagai tuan rumah G20, ada dampak jangka pendek yang akan didapat Indonesia. Sejumlah dampak jangka pendek yang dimaksud bisa dirasakan pada sektor pariwisata dengan naiknya jumlah wisatawan yang masuk dari luar negeri ke Indonesia. Dampak jangka pendek ini tentunya membawa efek positif terhadap kenaikan devisa Indonesia. G20 yang digelar di tanah air juga akan membangkitkan peluang recovery di sektor pariwisata, serta peningkatan okupansi perhotelan selama G20 diselenggarakan.

  1. Dampak jangka panjang

Selain dampak jangka pendek, Indonesia juga bisa memperoleh banyak dampak jangka panjang setelah gelaran G20 selesai. Misalnya, peluang memanfaatkan waktu pertemuan G20 untuk mempertimbangkan kerjasama dengan para pelaku usaha yang ikut tergabung ke dalam rombongan. Selain itu, juga dapat meningkatkan aspirasi pemulihan negara berkembang dan pemulihan secara bersama dengan memanfaatkan digitalisasi, serta pemulihan ekonomi lewat kebijakan fiskal.

Itu tadi informasi tentang dampak menjadi tuan rumah G20 bagi Indonesia. Untuk Anda yang tertarik belajar lebih jauh tentang hal-hal seputar keuangan, Anda bisa melanjutkan pendidikan dengan mengikuti program Magister Akuntansi di BINUS GRADUATE PROGRAM yang bisa diselesaikan dalam kurun waktu cukup singkat, yakni sekitar 1,5 tahun saja.

Whatsapp